Jumat, 08 Juni 2018

Les Renang di Bandar Lampung


Gambar dari sini

Berawal dari postingan instagram Icha, teman terlama yang pernah saya punya (25 tahun!) soal anaknya, Qiya yang les berenang, saya jadi kepo. Jujur, saya ini emak-emak yang tidak banyak tertarik pilihan orang lain kalau untuk urusan kebutuhan anak. Karena apa? Karena saya punya list sendiri tentang hal-hal apa saja yang akan saya berikan untuk Zahir. Tapi berenang, cukup menarik karena guru mengaji Zahir selalu mengeluhkan permasalahan pernapasan Zahir yang tidak bisa panjang saat mengaji, padahal saat ini Zahir sudah harus membaca ayat-ayat yang panjang. Menurut beliau, berenang adalah cara yang cukup efektif untuk mengatur pernapasan. Saya pun menghubungi nomor kontak coach renang yang Icha berikan kepada saya. Namanya Akbar. Saya dan Zahir biasa memanggilnya Om Akbar. Sebelum menghubungi kontaknya, saya terlebih dahulu stalking instagramnya, dong. Dan tahu sendiri kemampuan perempuan di dunia perstalkingan, kan? Detektif mah, lewat. Dalam sekejap, beberapa informasi tentang Om Akbar ini saya kantongi. 

Ternyata Om Akbar ini adalah mantan atlet renang dan selam nasional. Doi juga memiliki sertifikat pelatih C+, sertifikat APKI, dan sertifikat pelatih kejurnas. Oke, paling tidak dia tahu cara berenang yang benar, tidak seperti emaknya Zahir yang sampai saat ini, berenangnya tidak pernah sempurna. Hanya bisa berenang tapi tidak bisa berenang dengan benar. Lalu lagi, yang bersangkutan masih muda, masih kuliah, dan yang dilatihnya kebanyakan anak-anak seumuran Zahir (walaupun ada beberapa juga yang sudah dewasa). Oke, ini juga jadi point plus karena orang yang memang sudah terbiasa di dekat anak kecil, tidak akan mengalami kesulitan saat harus berkomunikasi secara intens dengan mereka. Apalagi Zahir memiliki ketakutan tersendiri terhadap air yang dalam. Jadi mungkin butuh kesabaran ekstra. Setelah stalking itulah, saya akhirnya yakin untuk menghubungi kontak whatsapp yang Icha berikan.

Responnya cukup baik dan cepat. Saya langsung menanyakan beberapa hal yang sebenarnya infonya sudah saya dapatkan dari Icha antara lain mengenai jadwal latihan, tempat, dan biaya. 

Fyi, Om Akbar melatih renang privat dan reguler. Untuk privat, biayanya 800 ribu rupiah untuk 8 kali pertemuan. Belum termasuk uang masuk kolam renang. Oh iya, jadwal berenangnya di Marcopolo. Kelebihan les privat, setiap pertemuan dibatasi maksimal 3 orang anak dan jadwalnya bisa diatur sendiri. Kalau les reguler biayanya 400 ribu rupiah untuk 8 kali pertemuan. Belum termasuk uang masuk kolam renang. Biasanya digabung 5-10 anak dan jadwalnya tergantung Om Akbar.

Sampai saat ini Zahir sudah 16 kali pertemuan dengan Om Akbar. Di pertemuan pertama, Zahir yang masih takut-takut akhirnya berani meluncur jarak dekat. Sangat dekat. Tapi itu sebuah usaha keras Zahir yang sangat saya banggakan mengingat ketakutannya di air yang dalam. Selama 16 kali pertemuan ini, tentu ada pasang surut. Ada kalanya saya kesal karena Zahir seringnya lebih memilih untuk bernegoisasi dengan Om Akbar ketimbang mematuhi perintah pelatihnya soal jarak yang harus dia tempuh untuk berenang. Hingga 16 kali pertemuan ini, jarak terjauh yang Zahir tempuh baru sebatas setengah kolam renang dengan gaya dada. Itupun dia lakoni biasanya setelah negoisasi panjang yang berlarut larut sampai Om Akbar harus diam-diam memindahkan tempat sampah yang selalu menjadi acuan Zahir untuk titik awal berenangnya. Hahaha...

Tapi setelah capek kesal dengan Zahir, saya pun memilih untuk berdamai dengan diri sendiri, karena tidak menyenangkan rasanya harus kesal setiap minggu. Bahkan Zahir sendiri menyadari perubahan itu dengan bertanya. 

"Berenang Zahir udah bagus ya? Kok tumben Mama nggak ngomel?" 

Hahaha...

Saya jawab, "Berenangnya memang bagus, tapi Mama ngomel karena Zahir suka nawar-nawar saat latihan. Tapi mulai sekarang Mama tidak mau ngomel lagi, bersenang-senang saja, Zai, tapi usahakan untuk tidak tawar menawar terus dengan Om Akbar. Oke?" 

Zahir mengangguk. 

Yah, terkadang saya sebagai orantua memang sering lupa kalau apa yang akan anak kelak ingat adalah sentuhan, kasih sayang, dan rasa nyaman. Bukan obsesi orangtua yang ingin anaknya serba bisa namun mengesampingkan rasa tidak nyaman yang anak rasakan. Saya kini pun tidak terlalu ingat detail-detail masa kecil saya tapi saya selalu ingat bahwa kehangatan keluarga adalah hal besar yang membuat saya selalu merasa nyaman. 

Oh, iya untuk yang tertarik dilatih berenang dengan Om Akbar bisa menghubunginya di nomor whatsapp : 0895342299907. Ini bukan promo berbayar hahaha...



6 komentar: