Minggu, 20 September 2020

Day 2 : Things That Make You Happy #30DaysWritingChallenge

 
Gambar dari : https://bit.ly/3mC3Qid



Hari kedua. Temanya tentang “Things That Make You Happy”. Terdengar mudah, ya, tapi jadi tidak mudah saat kamu orangnya ‘gampangan’ kayak saya. Masukin barang yang dipengen ke kantong belanjaan Shopee saja, sudah bisa bikin bahagia. Pas check outnya baru sedih. Liat feed medsos ada pengumuman lomba menulis novel atau cerpen, langsung bahagia. Padahal bisa dipastikan tidak bakalan ikutan lomba. Melihat ada paket di atas meja saat pulang kerja, langsung bahagia juga. Padahal saya nggak pesen apa-apa dan bisa dipastikan itu paket bukan untuk saya. Jadi ya gini, akhirnya bingung untuk menulis hal-hal yang bikin bahagia karena terlalu banyak dan biasanya hal-hal receh sih. Untuk mempersempit medan jelajah agar postingan ini nantinya tidak jadi makalah, maka saya akan fokus ke hal-hal kecil dalam rutinitas harian saja yha…

Netizen be lyke : SERAH!!

  • Saya akan bahagia kalau bangun pagi-pagi dan Inara dalam kondisi mood yang baik. Senyum-senyum senang, berbinar-binar matanya, ngajak ngobrol soal kurs rupiah hari itu, berdiskusi tentang perkembangan penemuan vaksin COVID-19, menyiapkan air untuk mandinya sendiri, membuatkan saya kopi…CANDA. Maksudnya ya selama mood dia saat bangun tidur bagus, maka bisa dipastikan bahwa saya akan bahagia pagi itu.
  • Saya kan pelupa banget orangnya. Nah, yang sering terjadi saat mandi, paling tidak seminggu sekali adalah saya lupa mengisi ulang sabun mandi. Jadi, sering terjadi saya harus mandi dengan mengorek-orek sisa sabun yang ada. Gak asik pokoknya. Jadi, saya bakal happy sekali saat menemukan sabun cair terisi penuh dan tinggal pakai karena Om Taurus yang sangat rapi dan teliti, sudah isi ulang di malam sebelumnya. HAHAHA…
  • Mood booster pagi lainnya adalah bisa sampai kantor paling pagi dan bisa menyelesaikan hampir semua target kerjaan hari itu sebelum orang-orang datang jadi sisa waktunya bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang memudahkan saya untuk melakukan pekerjaan di hari berikutnya. Ditemani streaming prambors tentunya.
  • Makan siang tepat waktu juga termasuk hal yang bisa bikin saya bahagia. Saya gampang kesal kalau lapar HAHA. Apalagi kalau setelah makan siang masih ada waktu untuk mampir bentar ke kedai kopi langganan. Tapi saya benar-benar agak strict soal tepat waktu ini. Makanya saya retweet beratus-ratus kali tuh twitnya @setyaoctaa : pulang-on-time-shaming is the culture we need to stop. (Gimana caranya retweet ratusan kali, Mbyak?) Makan tepat waktu, pulang tepat waktu, itu bikin bahagia. Jangan di on-time shamingin, dong. Kecuali di case-case tertentu yaaa. Saya juga bukan anti lembur, kok. Tapi kalau target kerjaan sudah selesai dan sudah jamnya pulang, ya pulang dong. Jangan ditanya-tanya lagi,  
    “ Kok udah pulang? Baru jam segini..."

    “Bosnya aja belum pulang.”

    “Pulang cepet terus. "

    Lah, jadi curcol. Tapi intinya gitu. On time itu menyenangkan. Bikin bahagia.

  • Ini agak egois, sih. Tapi saya agak senang kalau sampai rumah dan Inara sedang tidur karena saya jadi punya sedikit waktu setelah mandi untuk cek tugas-tugas Zahir, untuk ngobrol dengan Zahir hal-hal ringan kayak berapa jumlah badak Jawa sekarang  di Taman Nasional Ujung Kulon setelah lahir dua anak badak Jawa yang langka, atau jadi ada waktu untuk nyari cemilan di warteg, bikin danau, menggali potensi diri, dan lain-lain. Tapi kalau saya pulang dan Inara bangun juga saya senang kok karena berarti dia akan tidur lebih cepat dan itu berarti….
  • Iya, itu berarti saya akan punya waktu lebih banyak di malam hari untuk netflix-an, membaca menulis, scrolling-scrolling medsos, bikin IG story yang aesthetic, merenungi hari, menyesali hal-hal bodoh di hari ini, memikirkan caranya tampil keren, berdialog dengan diri sendiri tentang diri sendiri, berghibah dalam hati, bermain sepak takraw, berlatih orkestra, menyambut tamu negara dan masih banyak lagi. 

Nah, sudah. Selamat malam!

 

 

14 komentar:

  1. wah, iya bener! ada paket bawaannya happy kayak dikasih kado. padahal beli sendiri... wkwkkw
    yang happy terus ya inara, supaya mamanya happy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kaaan, sensasi buka paketnya itu, lho yang bikin happy 😆
      Iya, Inara harus happy ter00s karena mood baik dimulai dari pagi...

      Hapus
  2. Ya ampun, masih yaaaa Prambors tiada matinyaaaa

    Itu kurleb sama sih ya keseharian kita, aku sampe Amazed! Hahahahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa,mood booster banget dengerin Desta Gyna dan yah namanya juga pi in is, rutinitas kita gak akan jauh beda, boring, jadi harus cari detail2 kecil untuk membahagiakan diri sendiri.

      Hapus
  3. soal on time itu, saya sepakat, dan sering kesel terkait hal itu, sedang hal2 lainnya saya bergumam dalam hati: dirimu itu ternyata beneran lucu ya hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kaan..soal on time itu memang sering mengganggu ya. Kalau sekali dua kali kadang masih bisa ditoleransi, sih. Kalau sudah keseringan ya makan hati juga.

      Lucu? Sebangsa Tukul atau naq-anaq JKT 48? HAHAHA...

      Hapus
    2. mungkin lucunya mendekati Hesty Purwadinata haha

      Hapus
    3. Oke, kalau dia berarti pujian. *milih* 🤣

      Hapus
  4. Mbaaaak... Streaming Prambors di mana?

    BalasHapus
  5. Mari budayakan pulang on time!

    Walau aku ga pulang ke mana2 sih krn di rumah terus. Tp sepertinya aku bisa paham bahagianya menyelesaikan tugas dengan tepat waktu... Biar habis itu bisa nyiapin diri buat...tugas2 lainnya. Deuu... Ga abis2 da tugas kehidupan teh ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, padahal kalau dipikir-pikir, selesai tugas yang lama, selalu ada tugas baru. Gak bisa benar-benar sangtuy ya, Tan. Tapi senang aja kalau berhasil menyelesaikan sesuatu.

      Wah, iya kalau kerja di rumah tidak akan on time shaming pastinya. Yang ada aku jadi makhluk gogoleran sih.

      Hapus
  6. Ih ini tulisan asik bangeeet.. aku kurang TanGi.

    Btw, procrastinator like me cant relate sama point ke tiga 🤣🤣🤣. tapi emang sih, kalo modd strictku lg on fire dan mau ngekarin kerjaan sedini mungkin, dan kelar pas teman2 lagi pada ribut2nya, rasanya legaaa banget. apalagi ngeliatin mereka ribut. Rasanya pengen nontonin sambil bawa es kopi pesenan dr gofood dan selonjoran kaki di depan mereka

    BalasHapus
  7. Nah, iya gitu rasanya. Persis banget kayak gitu. Seneng rasanya liat orang-orang sibuk dan kita santai karena sudah selesai. Jadi kayak mau bilang, "apelu...apelu..." wkwkwk.

    BalasHapus