Senin, 13 Februari 2017

#Misi21 Day 3 : Berpakaian Lebih Rapi

Sebenarnya, soal lebih rapi ini, saya menggarisbawahi pada penggunaan jilbab. Jujur saja, sejak awal berjilbab empat tahun yang lalu, saya terbiasa memakai jilbab simpel. Sangat jarang memakai ciput (dalaman jilbab), jilbab juga hanya dipeniti di bagian bawah dagu dan sisanya disampirkan di bahu kiri dan kanan. Benar-benar seadanya. Akibatnya, saat terpaksa naik ojek masuk ke komplek perkantoran atau pergi makan siang dengan teman yang menggunakan motor, bisa dipastikan jilbab saya berantakan, rambut juga mencuat ke mana-mana. Benar-benar tidak nyaman. Simpel tapi tidak nyaman. Sederhana tapi tidak sesuai aturan dan fungsinya.

Niat untuk memperbaiki penggunaan jilbab agar kembali kepada fungsi dan aturannya sebenarnya sudah sejak lama ada di kepala saya. Sampai seminggu yang lalu, tiba-tiba saja saya membulatkan niat itu dan segera mencari jilbab yang pas. Belanja online seperti biasa di Lazada. Karena belanja online tentu saya tidak tahu kualitas bahannya tapi tidak apa-apa, saya memilih beberapa warna lembut, warna yang sewarna dengan seragam, dan membeli lebih banyak warna hitam sehingga bisa nyambung dengan baju apa saja. *ngirit mode on*

Gambar dari sini

Beberapa hari kemudian barang pesanan saya sampai, saya kurang puas dengan kualitas bahannya, tapi selain itu, saya rasa ini cukup oke. Dan hari ini, tepat hari ketiga #Misi21, saya mulai memperbaiki kewajiban saya. Sambil terus memperbaiki diri juga. Karena jilbab dan akhlak adalah dua hal yang berbeda, bukan? Jilbab yang saya gunakan tidak mencerminkan akhlak saya, tapi bentuk ketaatan pada kewajiban. If I make a mistake blame it on me, don’t blame my hijab, don’t insult my hijab. Kesalahan itu pasti murni berasal dari akhlak saya yang kurang memiliki pemahaman. Memperbaiki bukan berarti saya baik, menyempurnakan juga bukan berarti saya lalu sempurna. Memperbaiki adalah cara saya mengambil hati-Nya dan berusaha mendapat ridho-Nya. Semoga. Begitulah postingan sok serius hari ini. Mudah-mudahan memberi manfaat.

11 komentar:

  1. Errr foto pake jilbab rapinya manna? 😬

    BalasHapus
  2. Oh jadi tiap kita ketemu dulu itu masih versi jilbab tidak rapi yang belum diupgrade? Tapi kok tetep cantiiiik... 😍 *menunggu ketemuan versi Tan Gi V.2.0. Wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu jilbab versi yang kalau naek ojek dan supir ojeknya pembalap, jilbabnya bisa tiba-tiba copot. Karena dia rapuh, Tan :")

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Kyaaa sama, aku juga masi pe er banget ni urusan jilbab rapi, klo bisa yang mecing ama baju atau gaunnya huhu, lagi latian en banyak liatin cara berbusana para jilbaber di ig

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Padahal pakai jilbab kan gak boleh asal-asalan, harus rapi juga hehehe...

      Hapus
  5. tanGi... mau liat tanGi versi upgrade-an. ahahaha

    BalasHapus
  6. aseeeekkk.... aku pun aku pun,

    tapi masalah daleman jilbab itu masih belum bisa euy, soalnya kepalanya suka sakit, apa belum nemu daleman yang nyaman aja yaa... tapi kalo beli yg nyaman berarti harus mengeluarkan uang banyaaakkk (iya, daleman jilbab yang nyaman harganya 150ribu selembar), itu rasanya masih... mmm.... mending beli buku baru deh! ahahahaha #curcol

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku juga sering sakit kepala kalau pakai dalaman jilbab. Tapi ternyata si mama punya dalaman jilbab yang enak. Jadi, enaaaa....

      Hapus